Setiap manusia pasti akan mengalami mati dan mengalami kehidupan
di akhirat. Tapi, dimana kita akan tinggal di akhirat, hanya Allah lah yang tahu, mungkin di surga atau neraka. Setan termasuk makhluk ciptaan Allah, hanya saja ia diciptakan ghaib sehingga tidak dapat dilihat oleh mata manusia, kecuali atas ijin Allah. Setan memiliki tugas untuk selalu menggoda manusia dalam kemaksiatan. Mereka melakukan berbagai cara agar dapat menjerumuskan manusia dalam perbuatan dosa.
Godaan terbesar akan dialami manusia menjelang sakaratul maut nanti. Ketika manusia dalam sakaratul maut, maka setan akan selalu menungguinya untuk menawarkan kekafiran padanya. Di dekat kepala orang ini, duduklah dua setan sebagai tanda jika orang itu telah dekat dengan sakaratul maut. Lalu bagaimana kisah orang yang akan mengalami sakaratul maut itu?
Abu Al-Hasan menjelaskan bahwa ketika seseorang dalam keadaan sakaratul maut maka akan ada dua setan di kepala, satunya di kanan dan satunya lagi di kiri. Mereka akan menawarkan kekafiran serta merayu manusia agar menjadi pengikut setan sehingga bisa menemani mereka dalam neraka kelak.
Setan yang pertama di sebelah kanan berkata dengan panggilan anak, bahwa ia menyayangi dan mencintai orang itu. Kemudian, setan itu berubah menyerupai ayah orang itu dengan ajakan masuk ke agama Nasrani karena agama itulah yang paling baik.
Setelah itu, setan kedua di sebelah kiri menyerupai wajah ibunya. Kemudian, ia menyebut orang itu dengan sebutan anak sambil mengatakan bahwa perut sang ibu adalah rahimnya, minumannya berasal dari tubuh sang ibu, paha sang ibu adalah tempat tidurnya. Lalu, ia mengajak orang itu untuk masuk ke agama Yahudi karena itu adalah sebaik-baik agama.
Pada saat itulah, seseorang akan mengalami pertarungan yang hebat dalam melawan bujuk rayu kedua setan. Setan itu akan berusaha sedemikian rupa untuk mengajak manusia dalam kesesatan. Hal ini dikarenakan setelah seseorang mati, maka ditutuplah catatan amal selama hidupnya. Apabila seseorang terbujuk oleh rayuan setan maka ia mati dalam keadaan kafir dan Allah sangat melaknat hal ini.
Apabila orang yang mengalami sakaratul maut adalah orang beriman maka setan-setan itu akan gencar berupaya agar orang itu mati dalam keadaan agama selain Islam sehingga imannya akan terus memudar seiring terlepasnya nyawa dalam tanda-tanda sakaratul maut.
Berbeda apabila orang tersebut adalah orang munafik atau kafir. Mereka akan selalu mencegah orang itu agar tidak mengimani Allah. Ia menutup segala kebaikan selagi masih ada waktu untuk melakukannya. Bahkan, setan menjadikan amalan buruk orang itu sebagai amalan baik agar mereka mati dalam keadaan kafir.
Berdasarkan hal ini, kita harus hati-hati terhadap godaan setan agar tidak terjerumus dalam belenggunya. Catatan akan ditutup setelah orang tersebut mati sehingga para setan memanfaatkan hari itu untuk memperbanyak pengikutnya. Tak banyak orang yang tahan dengan godaan ini, tergantung seberapa kuatnya iman kita pada Allah SWT.
Sebagai seorang muslim, kita harus mengantisipasi hal ini jauh sebelum datangnya ajal. Meskipun kita tidak tahu kapan akan mati, tapi selagi masih ada waktu maka sebaiknya kita menggunakan waktu tersebut untuk selalu berbuat baik sebagai bekal menuju kehidupan akhirat. Meningkatkan keimanan akan memudahkan kita dalam melalui godaan setan itu agar tidak terjerumus.
di akhirat. Tapi, dimana kita akan tinggal di akhirat, hanya Allah lah yang tahu, mungkin di surga atau neraka. Setan termasuk makhluk ciptaan Allah, hanya saja ia diciptakan ghaib sehingga tidak dapat dilihat oleh mata manusia, kecuali atas ijin Allah. Setan memiliki tugas untuk selalu menggoda manusia dalam kemaksiatan. Mereka melakukan berbagai cara agar dapat menjerumuskan manusia dalam perbuatan dosa.
Godaan terbesar akan dialami manusia menjelang sakaratul maut nanti. Ketika manusia dalam sakaratul maut, maka setan akan selalu menungguinya untuk menawarkan kekafiran padanya. Di dekat kepala orang ini, duduklah dua setan sebagai tanda jika orang itu telah dekat dengan sakaratul maut. Lalu bagaimana kisah orang yang akan mengalami sakaratul maut itu?
Abu Al-Hasan menjelaskan bahwa ketika seseorang dalam keadaan sakaratul maut maka akan ada dua setan di kepala, satunya di kanan dan satunya lagi di kiri. Mereka akan menawarkan kekafiran serta merayu manusia agar menjadi pengikut setan sehingga bisa menemani mereka dalam neraka kelak.
Setan yang pertama di sebelah kanan berkata dengan panggilan anak, bahwa ia menyayangi dan mencintai orang itu. Kemudian, setan itu berubah menyerupai ayah orang itu dengan ajakan masuk ke agama Nasrani karena agama itulah yang paling baik.
Setelah itu, setan kedua di sebelah kiri menyerupai wajah ibunya. Kemudian, ia menyebut orang itu dengan sebutan anak sambil mengatakan bahwa perut sang ibu adalah rahimnya, minumannya berasal dari tubuh sang ibu, paha sang ibu adalah tempat tidurnya. Lalu, ia mengajak orang itu untuk masuk ke agama Yahudi karena itu adalah sebaik-baik agama.
Pada saat itulah, seseorang akan mengalami pertarungan yang hebat dalam melawan bujuk rayu kedua setan. Setan itu akan berusaha sedemikian rupa untuk mengajak manusia dalam kesesatan. Hal ini dikarenakan setelah seseorang mati, maka ditutuplah catatan amal selama hidupnya. Apabila seseorang terbujuk oleh rayuan setan maka ia mati dalam keadaan kafir dan Allah sangat melaknat hal ini.
Apabila orang yang mengalami sakaratul maut adalah orang beriman maka setan-setan itu akan gencar berupaya agar orang itu mati dalam keadaan agama selain Islam sehingga imannya akan terus memudar seiring terlepasnya nyawa dalam tanda-tanda sakaratul maut.
Berbeda apabila orang tersebut adalah orang munafik atau kafir. Mereka akan selalu mencegah orang itu agar tidak mengimani Allah. Ia menutup segala kebaikan selagi masih ada waktu untuk melakukannya. Bahkan, setan menjadikan amalan buruk orang itu sebagai amalan baik agar mereka mati dalam keadaan kafir.
Berdasarkan hal ini, kita harus hati-hati terhadap godaan setan agar tidak terjerumus dalam belenggunya. Catatan akan ditutup setelah orang tersebut mati sehingga para setan memanfaatkan hari itu untuk memperbanyak pengikutnya. Tak banyak orang yang tahan dengan godaan ini, tergantung seberapa kuatnya iman kita pada Allah SWT.
Sebagai seorang muslim, kita harus mengantisipasi hal ini jauh sebelum datangnya ajal. Meskipun kita tidak tahu kapan akan mati, tapi selagi masih ada waktu maka sebaiknya kita menggunakan waktu tersebut untuk selalu berbuat baik sebagai bekal menuju kehidupan akhirat. Meningkatkan keimanan akan memudahkan kita dalam melalui godaan setan itu agar tidak terjerumus.
Posting Komentar