Akhir-akhir ini berita dari televisi nasional banyak mengemukakan
tentang kekerasan seksual yang terjadi pada anak di bawah umur. Bahkan beberapa di antaranya melibatkan anak di bawah umur sebagai pelaku kekerasan. Tidak sedikit pula yang kemudian menjadi pelaku pembunuhan sadis. Naudzubillahi min dzalik.
Karena kesadaran itulah, berikut penulis sertakan beberapa tips bagi sahabat Ummi untuk mencegah resiko anak-anak terpapar kejahatan seksual.
1. Batasi penggunaan gadget
Pilihan orang tua untuk memberikan gadget kepada buah hati sebenarnya hanya akan meracuni jiwa mereka ketimbang memberikan mereka edukasi. Nah hal inilah yang kemudian menjadi tugas tersendiri bagi sahabat Ummi di rumah untuk bisa memantau tontonan yang menuntun bagi mereka.
Meski banyak pihak telah mengupayakan aplikasi ramah anak semacam kiddle.com dan banyak aplikasi lainnya. Tapi hal ini tetap tidak akan menutup kemungkinan buah hati anda akan tersesat di situs berbau porno. Ummi Elly Risman -pakar psikologi- bahkan pernah menyampaikan bahwa 87 % anak siswa kelas 4 SD sudah menonton pornografi lewat hp, DVD, situs internet, games, komik, sinetron dan laian-lain.
2. Berikan edukasi seksual sejak dini
Belakangan ini UNICEF pun semakin gencar mengedukasi para orang tua dan anak-anak untuk senantiasa waspada kepada pelaku kejahatan seksual. Misalnya saja beri edukasi kepada buah hati anda bahwa tidak ada satupun orang yang berhak menyentuh daerah pribadinya meskipun itu adalah orang terdekatnya sekalipun. Selain itu, jangan biarkan buah hati anda dirayu untuk bisa pergi dengan orang yang tak dikenalnya. Nah ada satu hal lagi yang paling penting yang seringkali diabaikan oleh kebanyakan Ummi adalah berikan pakaian yang menutup aurat sejak dini. Betapa mirisnya ketika melihat anak kecil sudah terbiasa mengenakan hot pants, rok mini, baju-baju you can see dsb. Hal inilah yang penulis rasa menjadi penyebab terbukanya kesempatan bagi para pelaku kejahatan.
3. Jangan abaikan buah hati anda
Entah disadari ataupun tidak rata-rata para pelaku industri pornografi ini menyasar anak-anak yang menurut Bunda Elly Risman disebut dengan BLAST; Boring (bosan) adalah anak yang seringkali merasakan kejenuhan dengan lingkungan dan aktifitasnya. Anak tipe ini cenderung ingin selalu mencoba hal-hal baru di luar kebiasaannya sehari-hari. Lonely (kesepian) adalah anak yang merasa sendiri karena mungkin seringkali ditinggalkan pergi oleh orang tuanya dan dititipkan kepada asisten rumah tangga. Angry-Afraid (marah dan takut) maksudnya adalah anak-anak yang seringkali menyimpan rasa marah dan takut yang membuat mereka mencari pelampiasan di luar. Perhatikan juga apakah metode pendidikan di rumah sudah bersahabat dengan mereka ataukah tidak. Karena jika anda terbiasa mendidik anak dengan kekerasan maka mereka akan dengan sangat mudah mencari kebahagiaan dan kenyamanannya di luar rumah. Nah yang terakhir adalah Tired (lelah) maksudnya adalah anak-anak yang seringkali merasakan kelelahan baik raga maupun jiwanya. Anak semacam inilah yang sangat merasa haus akan hiburan.
4. Berikan mereka kehangatan
Tips yang terakhir ini sangat penting Ummi. Karena anak anda akan merasakan bahwa Ummi dan Abi sangat menyayanginya. Gunakan kehangatan untuk mendidiknya seperti halnya Rasul yang tak pernah mendidik dengan menggunakan amarah. Bersabarlah dan jangan tergesa-gesa menuntut mereka untuk berubah menjadi lebih baik. Senantiasa berikan pelukan dan kasih sayang yang banyak agar jiwa mereka merasakan mereka cukup berarti di lingkungannya. Ketika mereka melakukan kesalahan misalnya Ummi tidak perlu memberikan punishment atau hukuman. Cukup berikan mereka nasihat secara empat mata. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan diri mereka tetap tumbuh dan berkembang.
tentang kekerasan seksual yang terjadi pada anak di bawah umur. Bahkan beberapa di antaranya melibatkan anak di bawah umur sebagai pelaku kekerasan. Tidak sedikit pula yang kemudian menjadi pelaku pembunuhan sadis. Naudzubillahi min dzalik.
Karena kesadaran itulah, berikut penulis sertakan beberapa tips bagi sahabat Ummi untuk mencegah resiko anak-anak terpapar kejahatan seksual.
1. Batasi penggunaan gadget
Pilihan orang tua untuk memberikan gadget kepada buah hati sebenarnya hanya akan meracuni jiwa mereka ketimbang memberikan mereka edukasi. Nah hal inilah yang kemudian menjadi tugas tersendiri bagi sahabat Ummi di rumah untuk bisa memantau tontonan yang menuntun bagi mereka.
Meski banyak pihak telah mengupayakan aplikasi ramah anak semacam kiddle.com dan banyak aplikasi lainnya. Tapi hal ini tetap tidak akan menutup kemungkinan buah hati anda akan tersesat di situs berbau porno. Ummi Elly Risman -pakar psikologi- bahkan pernah menyampaikan bahwa 87 % anak siswa kelas 4 SD sudah menonton pornografi lewat hp, DVD, situs internet, games, komik, sinetron dan laian-lain.
2. Berikan edukasi seksual sejak dini
Belakangan ini UNICEF pun semakin gencar mengedukasi para orang tua dan anak-anak untuk senantiasa waspada kepada pelaku kejahatan seksual. Misalnya saja beri edukasi kepada buah hati anda bahwa tidak ada satupun orang yang berhak menyentuh daerah pribadinya meskipun itu adalah orang terdekatnya sekalipun. Selain itu, jangan biarkan buah hati anda dirayu untuk bisa pergi dengan orang yang tak dikenalnya. Nah ada satu hal lagi yang paling penting yang seringkali diabaikan oleh kebanyakan Ummi adalah berikan pakaian yang menutup aurat sejak dini. Betapa mirisnya ketika melihat anak kecil sudah terbiasa mengenakan hot pants, rok mini, baju-baju you can see dsb. Hal inilah yang penulis rasa menjadi penyebab terbukanya kesempatan bagi para pelaku kejahatan.
3. Jangan abaikan buah hati anda
Entah disadari ataupun tidak rata-rata para pelaku industri pornografi ini menyasar anak-anak yang menurut Bunda Elly Risman disebut dengan BLAST; Boring (bosan) adalah anak yang seringkali merasakan kejenuhan dengan lingkungan dan aktifitasnya. Anak tipe ini cenderung ingin selalu mencoba hal-hal baru di luar kebiasaannya sehari-hari. Lonely (kesepian) adalah anak yang merasa sendiri karena mungkin seringkali ditinggalkan pergi oleh orang tuanya dan dititipkan kepada asisten rumah tangga. Angry-Afraid (marah dan takut) maksudnya adalah anak-anak yang seringkali menyimpan rasa marah dan takut yang membuat mereka mencari pelampiasan di luar. Perhatikan juga apakah metode pendidikan di rumah sudah bersahabat dengan mereka ataukah tidak. Karena jika anda terbiasa mendidik anak dengan kekerasan maka mereka akan dengan sangat mudah mencari kebahagiaan dan kenyamanannya di luar rumah. Nah yang terakhir adalah Tired (lelah) maksudnya adalah anak-anak yang seringkali merasakan kelelahan baik raga maupun jiwanya. Anak semacam inilah yang sangat merasa haus akan hiburan.
4. Berikan mereka kehangatan
Tips yang terakhir ini sangat penting Ummi. Karena anak anda akan merasakan bahwa Ummi dan Abi sangat menyayanginya. Gunakan kehangatan untuk mendidiknya seperti halnya Rasul yang tak pernah mendidik dengan menggunakan amarah. Bersabarlah dan jangan tergesa-gesa menuntut mereka untuk berubah menjadi lebih baik. Senantiasa berikan pelukan dan kasih sayang yang banyak agar jiwa mereka merasakan mereka cukup berarti di lingkungannya. Ketika mereka melakukan kesalahan misalnya Ummi tidak perlu memberikan punishment atau hukuman. Cukup berikan mereka nasihat secara empat mata. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan diri mereka tetap tumbuh dan berkembang.
Posting Komentar