Ada seorang Sahabat Ummi yang bertanya melalui email, jika
Suami Lebih Suka Menonton Porno daripada Berhubungan Intim, Bolehkah Istri Marah? Berikut jawaban dan pembahasan singkatnya, semoga bermanfaat.
Salah satu bahaya kebiasaan menonton konten porno yang tak bisa dihindari adalah pornografi membuat seseorang terpicu untuk lebih suka melayani diri sendiri dibanding orang lain. Masturbasi/onani adalah contohnya.
Ini adalah tindakan pemenuhan nafsu pribadi yang bisa membuat seseorang sulit menerima dan memberi cinta yang sebenarnya pada orang lain. Pornografi biasanya membuat orang kecanduan masturbasi/onani, tentu saja berdampak pada menurunnya keinginan untuk berhubungan intim dengan pasangan hidup.
Bagaimana sebaiknya sikap sebagai pasangan? Perasaan marah dan tersakiti sudah pasti ada dan wajar saja dimiliki oleh istri, namun alih-alih marah, alangkah lebih baik jika menganggap pasangan sedang terkena penyakit, sehingga layaknya pasien kita harus bersabar mengobati penyakit yang sedang diderita.
Kemarahan kita belum tentu bisa memberi jalan keluar, khawatir justru mengarahkan pada perpecahan dan keretakan rumah tangga. Oleh sebab itu, jangan dahulukan kemarahan dalam menghadapi permasalahan ini.
Berkomunikasi baik-baik dengan suami mengenai buruknya efek menonton video porno, jika ia tidak bisa menerima nasehat, maka langsung lakukan amputasi penyebab sakitnya tersebut, yakni buang segala video porno dan materi pornografi yang disimpan suami di hape, komputer, laptop, atau flashdisknya, lakukan dengan diam-diam jika memang tahu bahwa suami akan menentang.
Jika 'amputasi' ini tidak dilakukan, khawatir kecanduan pornografinya semakin parah dan mengarah pada hal yang lebih berbahaya seperti perselingkuhan, atau bahkan kelainan seks menyimpang.
Cara selanjutnya setelah amputasi, layanilah suami sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan seksualnya sebagai pengganti kebiasaan buruknya menonton pornografi. Jika ia bisa menyadari bahwa berhubungan halal dengan istri lebih nikmat dibandingkan berkhayal semu lewat visualisasi pornografi, maka in syaa Allah lambat laun ia akan mau menghentikan kebiasaan buruknya.
Jangan lupa berdoa semoga Allah menyembuhkan penyakit yang sedang diderita oleh suami kita. Bagaimanapun, kecanduan pornografi akan menyebabkan hati lalai, sulit fokus, berat melaksanakan ibadah. Wallaahualam.
Suami Lebih Suka Menonton Porno daripada Berhubungan Intim, Bolehkah Istri Marah? Berikut jawaban dan pembahasan singkatnya, semoga bermanfaat.
Salah satu bahaya kebiasaan menonton konten porno yang tak bisa dihindari adalah pornografi membuat seseorang terpicu untuk lebih suka melayani diri sendiri dibanding orang lain. Masturbasi/onani adalah contohnya.
Ini adalah tindakan pemenuhan nafsu pribadi yang bisa membuat seseorang sulit menerima dan memberi cinta yang sebenarnya pada orang lain. Pornografi biasanya membuat orang kecanduan masturbasi/onani, tentu saja berdampak pada menurunnya keinginan untuk berhubungan intim dengan pasangan hidup.
Bagaimana sebaiknya sikap sebagai pasangan? Perasaan marah dan tersakiti sudah pasti ada dan wajar saja dimiliki oleh istri, namun alih-alih marah, alangkah lebih baik jika menganggap pasangan sedang terkena penyakit, sehingga layaknya pasien kita harus bersabar mengobati penyakit yang sedang diderita.
Kemarahan kita belum tentu bisa memberi jalan keluar, khawatir justru mengarahkan pada perpecahan dan keretakan rumah tangga. Oleh sebab itu, jangan dahulukan kemarahan dalam menghadapi permasalahan ini.
Berkomunikasi baik-baik dengan suami mengenai buruknya efek menonton video porno, jika ia tidak bisa menerima nasehat, maka langsung lakukan amputasi penyebab sakitnya tersebut, yakni buang segala video porno dan materi pornografi yang disimpan suami di hape, komputer, laptop, atau flashdisknya, lakukan dengan diam-diam jika memang tahu bahwa suami akan menentang.
Jika 'amputasi' ini tidak dilakukan, khawatir kecanduan pornografinya semakin parah dan mengarah pada hal yang lebih berbahaya seperti perselingkuhan, atau bahkan kelainan seks menyimpang.
Cara selanjutnya setelah amputasi, layanilah suami sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan seksualnya sebagai pengganti kebiasaan buruknya menonton pornografi. Jika ia bisa menyadari bahwa berhubungan halal dengan istri lebih nikmat dibandingkan berkhayal semu lewat visualisasi pornografi, maka in syaa Allah lambat laun ia akan mau menghentikan kebiasaan buruknya.
Jangan lupa berdoa semoga Allah menyembuhkan penyakit yang sedang diderita oleh suami kita. Bagaimanapun, kecanduan pornografi akan menyebabkan hati lalai, sulit fokus, berat melaksanakan ibadah. Wallaahualam.
Posting Komentar